37“Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengansegenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. 38Itulah hukum yang terutamadan yang pertama…”
Matius 22:37-38
Sering kita mendengar baik dalamperbincangan serius atau canda yang berkata bahwa urusan mendalami Alkitab,mengerti doktrin Theologia adalah bagian atau tanggung jawab mahasiswaTheologia dan para hamba-hamba Tuhan yang berkotbah saja. Atau saat ada tugasuntuk membagikan baik itu renungan atau ‘saling membangun’ kita mendengar bahwarenungan itu jangan panjang-panjang atau gak usah yang aneh-aneh, renunganbiasa aja. Wow…!!!
Saudara sadar atau tidakkita sadari bahwa akhir-akhir ini terdapat banyak penyimpangan atau kalau bolehsaya memakai kata ‘penyesatan’ yang terjadi dari baik itu renungan, kotbah,atau bahkan kesaksian yang akan membuat jatuhnya iman dari orang percaya.Bahkan yang lebih parahnya lagi jika ada jiwa baru yang ada di tengah-tengahkomunitas itu. Alangkah sangat disesalkan. Mari kita mengetahui apa pendapatTuhan Yesus terhadap orang yang demikian:
6″Tetapibarangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil ini yang percayakepada-Ku, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernyalalu ia ditenggelamkan ke dalam laut.
7Celakalah dunia dengan segalapenyesatannya: memang penyesatan harus ada, tetapi celakalah orang yang mengadakannya.”
Matius 18:6-7
Bahkan hal yang serupa juga dikemukakanoleh Rasul Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Galatia:
6Aku heran, bahwakamu begitu lekas berbalik dari pada Dia, yang oleh kasih karunia Kristus telahmemanggil kamu, dan mengikuti suatu injil lain,
7yangsebenarnya bukan Injil. Hanya ada orang yang mengacaukan kamu dan yangbermaksud untuk memutarbalikkan Injil Kristus.
8Tetapi sekalipun kami atau seorang malaikat dari sorga yangmemberitakan kepada kamu suatu injil yang berbeda dengan Injil yang telah kamiberitakan kepadamu, terkutuklah dia.
9Sepertiyang telah kami katakan dahulu, sekarang kukatakan sekali lagi: jikalau ada orang yang memberitakankepadamu suatu injil, yang berbeda dengan apa yang telah kamu terima, terkutuklah dia.
10Jadi bagaimana sekarang: adakah kucarikesukaan manusia atau kesukaan Allah? Adakah kucoba berkenan kepada manusia?Sekiranya aku masih mau mencoba berkenan kepada manusia, maka aku bukanlah hamba Kristus.
Galatia 1:6-10
Suatu saat saya mengikuti sebuah ibadahyang dilayani oleh hamba Tuhan luar, ada statemen yang menurut saya aneh yangberbeda dari yang Tuhan taruh dalam hati saya. Statemant tersebut menjelaskanbahwa: “Sebelum peristiwa perjamuan terakhir antara Tuhan Yesus denganmurid-murid-Nya, Tuhan Yesus belum mengetahui siapa yang pada akhirnya akanmengkianati-Nya”. Pada hari itu dia melontarkan pertanyaan akan hal itu kepadajemaat. Statemen di atas ‘dia’ ambil dari peristiwa perjamuan terakhir dalamInjil Matius 26:17-25. Singkat kata semua jemaat menerima statemen tersebut danmenjadi percaya akan hamba Tuhan itu. Tapi dalam hati, saya sedikit berontakakan statemen tersebut. Tapi adalah lebih tidak bijakasana laji jika sayamenyangga tanpa bukti otentik dari penyanggahan yaitu berupa firman Tuhan.Andai pun saya mengetahuinya pasti hal itu kurang sopan, karena akan dituduhmenghina hamba Tuhan itu yang juga merupakan seorang Gembala. Setelah sayamencoba belajar kebenaran itu dan mengali sedikit lebih lagi akirnya sayamenemukan kebenaran akan pernyataan bahwa statemen yang hamba Tuhan sebutkantadi salah. Kemudian saya memberanikan diri membicarakan kepada gembala gerejabahwa statemen dari hamba Tuhan tersebut salah beserta bukti kebenaran firmanTuhan. Dan saat saya coba bertanya kepada sebagian pemimpin gereja sebelumkebenaran akan hal itu saya paparkan, saya menemukan mereka telah setuju akan statemen hamba Tuhan yang salah tersebut. Hal yang berbeda juga saya temukanbahwa mereka mulai setuju dengan bukti yang telah saya paparkan.
Hanya untuk meluruskan dan bukan bermaksudmerendahkan hamba Tuhan.
Saudara sering tidak kita sadari apa yangtelah kita dengar dari firman Tuhan di gereja kebanyakan kita terimamentah-mentah. Tidak sedikit bahwa kita hanya melihat status dari siapa yangmenyampaikan firman Tuhan, tanpa kita juga menyelidiki apakah firman yang disampaikan itu apakah benar-benar FirmanTuhan (yang berasal dari Tuhan) dan bukan dari manusia.
Penyanggahan dari statemen di atas tentang Kemahatahuan Tuhan Yesus adalah ini:
TuhanYesus adalah Pribadi yang Maha Tahu mutlak 100%, tanpa diragukan sedikit pun.Jadi janganlah kita meragukan Kemahatahuan Tuhan. Sejak dari mulanya Tuhanmengetahui siapa yang akan menyerahkan Dia dan atau yang akan mengkianatiDiri-Nya. Coba perhatikan ayat-ayat di bawah ini:
“Tetapi di antaramu ada yang tidak percaya.” SebabYesus tahu dari semula, siapa yang tidak percaya dan siapa yang akanmenyerahkan Dia.
Yohanes 6:64
Yang dimaksudkan-Nya ialah Yudas, anak Simon Iskariot; sebab dialah yang akan menyerahkan Yesus, dia seorang di antarakedua belas murid itu.
Yohanes 6:71
Jadi bagaimanasekarang? Apakah kita tidak perlu untuk menyampaikan kebenaran sekalipun kitabukan mahasiswa atau seorang pendeta. Sekali-kali tidak! Kita harus belajarmengerti kebenaran firman Tuhan. Kita harus membaca firman Tuhan setiap hari.Untuk itulah perlunya KELOMPOK SEL ada.Saya menghimbau Saudara untuk mencari informasi kelompok sel yang ada diwilayah Saudara. So… pasti pilihlah kelompok sel yang membuatanda bertumbuh di mana Saudara ber-gereja.
Adafirman Tuhan yang berkata:
“Umat-Ku binasa karena tidak mengenal Allah; karena engkaulah yang menolak pengenalan itu maka Aku menolak engkau menjadi imam-Ku; dan karena engkau melupakanpengajaran Allahmu, maka Aku juga akan melupakan anak-anakmu.”
Hosea 4:6
Ayat inisecara tidak langsung mengandung penghayatan bahwa Allah rindu untuk setiapkita orang percaya dengan kesadaran mau untuk mengenal pribadi-Nya. Dengan carabagaimana caranya yaitu dengan mengenal firman-Nya, yaitu dengan merenungkan firman itu siang dan malam. Ini bukan bagiannya pendeta atau mahasiswa theologia. Ini seharusnya merupakan DNA-nya orang percaya. Orang mencintaiTuhan.
Saya teringat akan sebuah pujian yang berkata:
Kurenungkan firman-Mu
siang dan malam
Kupegang firman-Mu
dan kulakukan
Engkau tahu ya Tuhan
tujuan hidupku
Hanyalah untuk menyenangkan
hati-Mu
Aku mengasihi Engkau Yesus
Dengan segenap hatiku
Aku mengasihi Engkau Yesus
Dengan segenap jiwaku
Mari kita perhatikan kalimat dalam pujian ini. Untuk mengungkapkan bahwa kita mengasihiTuhan kita tidak hanya datang ke ibadah gereja, mendengarkan firman, selesaipulang. No… pencipta lagu ini sadarbahwa untuk mengasihi Tuhan dengan segenap hati dan jiwa saja tidak cukup tapijuga harus merenungkan firman-Nya.
Gereja harus membekali jemaat
Tapi apakah dengan menyuruhjemaat membaca Alkitab saja sudah cukup? Mari kita belajar kebenaran firmanTuhan dari peristiwa sida-sida dari tanah Etiopia.
30Filipus segera ke situ dan mendengar sida-sidaitu sedang membaca kitab nabi Yesaya. Kata Filipus: “Mengertikah tuanapa yang tuan baca itu?” 31Jawabnya: “Bagaimanakah aku dapat mengerti, kalau tidak ada yang membimbing aku?” Lalu ia meminta Filipus naik dan duduk di sampingnya.
KisahPara Rasul 8:30-31
Jelas sekarang bahwa Gereja harusberperan dalam membekali jemaat mengenai kebenaran Firman Tuhan. Jika tidaksama halnya dengan kita memberikan kepada orang purbakala sebuah sentolopsebagai ganti obor. Tapi yang perlu dipahami sekarang bahwa firman yangdisampaikan bukanlah firman jika tidak ada pemberitaan tentang Nama Yesus, jikatidak ada pembekalan akan adanya akhir jaman (akan adanya sorga bagi merekayang percaya kepada Tuhan Yesus dan neraka bagi mereka yang tidak percayakepada-Nya), jika tidak ada kebenarab tentang perlunya mengenal Pribadi Roh Kudusdan lain-lain. Secara tidak langsung gereja harus mengajarkan tentang hal-halyang berbau Theologi.
Ketahuilah bahwa Alkitab itu seperti belantara yang luas yang harus kita jelajahi dan nikmati. Tidak mungki orang berkata bahwa tempat disana indah, Tuhan itu sungguh nyata jika tidak ada pemimpin gereja atauseseorang yang telah mengalaminya. Dengan kata lain Pemimpin yangSungguh-sungguh mengenal Pribadi Tuhan, yang memiliki hubungan yang pribadidengan Tuhan di tuntut dalam penyampaian firman ini. Dan janganlah dikesankanbahwa mudah untuk merenungkan firman Tuhan. kita harus berjalan dalam kebenaranfirman dan berjalan dengan Tuhan secara pribadi (pengalaman dengan Tuhan/mengalamiTuhan dalam kehidupan).
Menggali kebenaran firman Tuhanharus menggunakan rasio dan kerja keras
Sering kita mendengar bahwa, “untuk memahami pikiran Tuhandan kebenaran firman janganlah kita menggunakan pikiran atau rasio kita”. Benarkah, Tuhan menghendaki demikian?Mari saya ajak Saudara menyelidiki kebenarannya:
37“Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. 38Itulah hukum yang terutama dan yang pertama…”
Matius 22:37-38
Jelas sekarang, bahwa Allah menghendaki kita mengenal,mengasihi Dia dengan segenap akal budi atau rasio atau pikiran kita. Dan bukan,ya saya telah tahu tentang Dia… No…!Tuhan tidak menghendaki seperti itu. Dia rindu setiap kita mengenal denganbetul kebenaran firman Tuhan. mengenal pribadi-Nya dengan sungguh. Mengasihinyadengan sungguh. Saya berkata demikian bukan berarti saya telah sempurnamengenal Dia. Bahkan tak seorang pun yang telah sempurna mengenal Dia. Setiapkita semua masih belajar untuk mengenal dia lebih lagi. Hari demi hari kitaharus bertumbuh untuk mengenal Dia, yaitu dengan mengenal kebenaran.
Untuk menggali dan mengerti isi hati Tuhan yang tertulisdalam Alkitab itu membutuhkan rasio atau pikiran dan juga kerja keras. Hal yangmembuat berbeda antara kita denganmakhluk ciptaan Tuhan yang lain adalah bahwa kita diberikan kecerdasan dan pikiran.
Bersambung…